Dahsyatnya Tsunami aceh 26 desember 2004
26 Desember 2004, di pagi hari yg
tenang jutaan manusia di benua Asia dikejutkan oleh adanya gempa bumi yg
disusul dg naiknya jutaan liter air laut ke daratan. Ratusan ribu nyawa
melayang, jutaan rumah tersapu & jutaan hektar tanah luluh lantak
oleh bencana alam yg oleh para ahli dinyatakan sebagai gempa terbesar
selama 100 tahun terakhir. Sungguh, tanggal 26 Desember mempunyai kenangan tersendiri bagi
masyarakat Indonesia, khususnya Aceh dan Kepulauan Nias. Betapa tidak,
tepat sembilan tahun silam -26 Desember 2004-, kedua daerah tersebut
ditimpa bencana dahsyat gempa bumi dan tsunami.
Hari ini, 9 tahun lalu, gempa bawah laut berkekuatan 9,1 skala Richter
mengguncang Samudera Hindia di lepas pantai Sumatera Utara, Indonesia.
Seluruh Bumi pun bergetar hebat. Lalu yang kemudian adalah bencana. Gelombang raksasa muncul setinggi 30
meter, menghantam Aceh, Thailand, Sri Lanka, India, Maladewa, dan
pesisir timur Afrika. Jutaan liter air laut tumpah ke daratan. Lebih
dari 230 ribu nyawa melayang atau dinyatakan hilang. Menjadi salah satu
bencana terdahsyat di Abad ke-21.Tahun 2013 merupakan tahun peringatan ke-9 bencana dahsyat ini. Banyak
cara yang dilakukan untuk memperingati bala tersebut. Ada yang menggelar
seminar kebencanaan, pameran, acara doa bersama, serta pelaaksanaan
program penanaman Mangrove di pesisir pantai. Disamping untuk
menjadikan sejarah dan pendidikan bagi anak cucu kelak, semoga acara
peringatan tersebut juga mampu menjadi suatu refleksi yang bermanfaat
kepada manusia untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Kini untuk melihat saksi-saksi sejarah tersebut, di Aceh, terdapat
museum yang diberi nama Museum Tsunami Aceh di Kota Banda Aceh. Selain
itu, berbagai monumen pun tersaji sebagai “pembicara” kisah sejarah
tersebut. Ada kapal PLTD Apung yang beratnya mencapai ribuan ton yang
terbawa kuatnnya arus Tsunami, ada kapal nelayan yang “parkir’ diatas
atap rumah warga, serta banyak bukti lainnya yang menjadi saksi-saksi
bisu peristiwa kelam tersebut.